Pemeliharaan dan perawatan kapal penting dilakukan untuk menjaga lifetime dari kapal itu sendiri serta menjaga agar kapal selalu dalam kondisi baik. Secara umum, perawatan dan pemeliharaan dapat dilakukan baik pada kondisi di laut baik dengan menaikan kapal ke dalam dock. Cara ini juga digunakan untuk yang digunakan untuk merawat bagian lambung kapal yang terus menerus terkena air yang cukup korosif. Docking kapal biasanya dilakukan dalam 2,5 tahun sekali atau 5 tahun sekali sesuai dengan periodical survey yang dilakukan.
Jenis-Jenis Perawatan Kapal
Kapal merupakan alat transportasi yang terus berjalan dan terdapat banyak faktor lain seperti cuaca, gelombang, kualitas pemakaian dan lainnya, maka diperlukan sebuah perawatan yang harus dilakukan. Berikut adalah jenis - jenis perawatan kapal:
Preventive Maintenance / Periodic Maintenance: berdasarkan jadwal untuk mencegah terjadinya kerusakan. Contoh: Pembersihan, Pelumasan, Penyetelan, Inspeksi dan Ganti Sucad. Perawatan ini dibagi 2, yakni saat running dan saat shutdown.
Prediktif Maintenance: berdasarkan atas kondisi tertentu (condition base) untuk menghindari terjadinya kerusakan. Contoh: Pengamatan parameter-parameter suhu, tekanan, getaran.
Corrective Maintenance: meningkatkan kondisi mesin (power up)/ mengembalikan mesin ke kondisi semula (recovery) dan juga modifikasi. Contoh: Overhaul.
Breakdown Maintenance. Perawatan setelah terjadi kerusakan (repair).
Fungsi Perawatan Kapal
Perawatan pada kapal yang lebih baik dan secara garis besar tujuannya adalah sebagai berikut:
Mengoptimalkan daya dan hasil guna material sesuai fungsi dan manfaatnya (efficiency material).
Mencegah terjadinya kerusakan berat secara mendadak (breakdown), serta mencegah menurunnya efisiensi.
Mengurangi kerusakan yang mendadak atau pengangguran waktu berarti menambah hari – hari efektif kerja kapal (commission days)
Menjaga dan memperpanjang lifetime kapal
Mengurangi jumlah perbaikan dan waktu perbaikan pada waktu kapal melaksanakan perbaikan dock tahunan (economical days)
Perawatan dan pemeliharaan terhadap sema peralatan di kapal ini harus dilakukan secara reguler. Jika sebuah kapal tidak dilakukan perawatan secara reguler maka akan berdampak kepada penurunan kondisi dan performa dari kapal itu sendiri. Prosedur perawatan kapal ini juga harus mengacu kepada pedoman dan referensi yang berdasarkan pada Plan Maintenance System (PMS), Manufacturer mesin dan peralatan kapal, pengalaman dari engineer, dan trend perbaikan sebelumnya.
Sebuah perawatan kapal perlu dilakukan dengan interval-interval tertentu berdasarkan jam operasional kapal tersebut. Namun selain perawatan kapal berdasarkan periode jam operasional, terkadang terdapat perbaikan yang harus dilakukan ketika kapal mengalami kendala secara mendadak di suatu perjalanan.